Kamis, 02 Desember 2010

KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR

Keluarga merupakan miniatur kehidupan sebuah bangsa, baik buruknya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kehidupan di tingkat keluarga suatu masyarakat. Pendidikan di leval keluarga perlu ditumbuhkan secara baik dan benar agar keluarga dapat menjadi miniaturnya pendidikan Indonesia. Kelangsungan belajar di tahap keluarga akan tercermin pada pendidikan di tingkat dasar, menengah bahkan pendidikan tinggi. Keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak didik.
Tujuan pendidikan secara universal adalah upaya sadar dalam rangka mewujudkan proses belajar-mengajar secara formal dan non formal dengan kurikulum (bahan ajar), yang sesuai dengan tujuan kependidikan. Pendidikan diupayakan untuk merubah perilaku peserta didik dalam mengendalikan emosional dalam rangkan mempertahankan kehidupannya. Di samping itu dengan pendidikan diharapkan peserta didik dapat menentukan keputusan yang bijak dan benar disaat genting dan mendesak.
Kenyamanan dalam keluarga dapat melahirkan motivasi belajar yang baik bagi peserta didik, dan secara esensial keluarga dapat mendorong tumbuh, berkembang, dan maju rasio kependidikan yang hendak mencapai. Kehidupan keluarga dapat menguatkan fungsi-fungsi dasar kehidupan keluarga seperti nalar (rasio), kehidupan perasaan, keterampilan psikomotorik maupun intuisinya, yaitu suatu kondisi kesadaran yang dilandasi ketidaksadarannya. Penyatuan fungsi- fungsi tersebut akan menumbuhkan kemampuan kreatif anak untuk menempuh hidup dengan kemampuan motivasi yang terarah.
Oleh karena itu, suasana rumah tangga harus diciptakan kondisi yang kondusif antara ibu dan bapak, anak-anak dan tetangga dan sebaliknya agar anak-anak merasa betah dan terlindungi berada di rumah. Suasana nyaman dan bersahabat secara demokratis dengan sendirinya akan terbagun di rumah tangga yang melahirkan kondisi terbuka, saling menyayangi, dan saling mempercayai.
Suatu lingkungan keluarga harus berusaha untuk memenuhi tuntutan motivasi belajar, apabila keluarga tersebut dapat mengadakan lingkungan yang kaya stimulasi mental dan intelektual, dengan mengusahakan suatu suasana dan sarana belajar yang memberikan kesempatan kepada anak secara spontan dapat menyatakan dan memerhatikan diri terhadap berbagai kejadian di dalam lingkungannya. Sarana belajar juga dianggap sebagai salah satu prasyarat motivasi belajar, meskipun bukan menjadi suatu ukuran mutlak untuk perwujudan peningkatan motivasi belajar. Tentu saja, sarana fisik dapat berguna bagi peningkatan motivasi belajar, apabila dimanfaatkan secara efektif.
Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak sangat penting dibangun bagi perkembangan anak. Dengan landasan inilah anak akan berkembang menjadi pribadi yang harmonis, yaitu anak lebih peka terhadap kebutuhan dan tuntutan lingkungan, dan lebih sadar akan tujuan hidupnya, sehingga menjadi lebih termotivasi dan lebih yakin dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Wallahu’aklam bis sawaf .

1 komentar:

  1. Motivasi dikenal ada Intrinsik dan ekstrinsik. Keluarga dalam hal ini dapat menjadi motivasi bersifat ekstrinsik sekaligus wadah membangun motivasi intrinsik...!

    BalasHapus