Minggu, 21 Oktober 2018

KETIKA DIES TANPA ATRIBUT = KEBAHAGIAAN YANG TERLUPAKAN

(Refleksi Dies XIV IAIN SAS Bangka Belitung)

Hampir dapat dipastikan, sebagian besar anak melinial mesti ingat pada hari lahirnya, hari bahagia yang selalu dinanti, kedatangannya menjadi kerinduan disambut dengan gegap-gempita, penuh suka cita dan ada acara potong kue “tar” sebagai pertanda bertambah umur satu tahun. Tradisi memperingati hari lahir sudah menjadi tren dikalangan anak muda melinial, diumur ke 14 menjadi remaja yang sedang duduk di bangku SMP. Masa-masa tersebut menjadi masa penuh rasa, mungkin baru mengenal pasangan, mulai jatuh cinta, dan mencari jati diri sebagai remaja tanggung dengan penuh ceria. Diusia ke 14 merupakan usia bahagia yang sedang merajut benang menjadi tenun, meraih mimpi menjadi kenyataan, menjalin kasih menjadi sayang, menjaga irama menuju kekompakan, menangkan pertarungan menuju winner.
Simbol-simbol, simpul-simpul dan atribut kebahagiaan yang terlihat dengan adanya balon-balon terbang yang warna-warni, bak pelangi yang melengkung di atas menara gading kampus kami tercinta. Persiapan untuk itu, ternyata belum terlihat secara kasat mata, mungkin secara batiniah sudah dirancang dan akan menjadi kejutan di hari bahagia. Namun sampai dengan hari H+3 (18 Oktober 2004-18 oktober 2018) aura kebahagiaan belum terpancar, mungkin masih bersembunyi dalam relung hati yang sangat dalam sehingga sangat sulit diterka. Perayaan ulang tahun secara akademik disebut dies natalis, karena pada hari itu segenap civitas akademika mengekspresikan kebahagiaan atas keberhasilan kampus menggapai cita-cita.

Visi dan Misi Kampus

Sederhana saja mimpi itu akan menjadi kenyataan jika kita mimpikan ketika kita sedang terjaga, jika di kampus disebut visi. Visi dihadirkan untuk menjawab kenapa, kenapa kampus ini perlu hadir di Bangka Belitung, secara ilmiah dijawab untuk mendekatkan sarana pendidikan dengan masyarakat. Untuk mewujudkan mimpi besar itu perlu disiapkan jawaban, jawaban dari pertanyaan bagaimana caranya, dalam kaedah akademik disebut misi. Misi perlu dirumuskan dengan subjek yang operasional misalnya menghasilakan, melahirkan, menciptakan, act, semua jalan yang ditempuh akan menuju dan finish dipuncak piramida sebagai menara gading keilmuan.
Secara filosofis visi dan misi diarahkan kepada calon alumni yang disebut profil lulusan, lulusan dihadirkan untuk mampu menjawab berbagai persoalan di masyarakat, karena pada diri sarjana melekat steriotipe sebagai insan intelektual yang siap mempraktekkan sejumlah ilmu dan teori yang diterima di bangku kuliah. Ternyata, seorang sarjana, tidak sekadar mampu menjawab bagaimana...., justru harus mampu menjawab pertanyaan kenapa dan mengapa..., apabila mampu menjawab ketiga pertayaan tersebut maka ia akan menjadi sarjana sebagai calon pemimpin sejati.
Lalu, bagaimana caranya membekali mahasiswa agar mereka dapat menjawab pertanyaan bagaimana, kenapa dan mengapa ? Untuk mewujudkan keinginan itu, bukanlah hal yang gampang, justru itu perlu keseriusan tenaga pengajar dan ketekunan para mahasiswa dalam mengikuti proses pendidikan. Tenaga pengajar yang profesional, kurikulum yang tepat, sarana belajar yang mumpuni, persaingan mahasiswa yang kompetitif dan seterusnya, itu akan menjadi bagian terpenting dalam membangun tradisi akademik di kampus.
Ternyata, kemegahan gedung belum dapat dijadikan sebagai simbol “menara keunggulan intelektual” justru itu menjadi pertaruhan untuk menjawab berbagai tantangan baik di internal kampus maupun di masyarakat luas. Letak kampus yang strategis, anggaran yang cukup, mahasiswa yang membludak, ternyata belum cukup untuk menyebutkan bahwa kampus itu elit dan alumninya bonafit. Ketersediaan tenaga pengajar yang profesional dan materi ajar yang aktual menjadi penting untuk menjawab kebutuhan pasar dan itu menjadi bekal bagi mahasiswa kita untuk dapat bersaing secara sehat disetiap adaya peluang kerja.
Lowongan untuk jadi PNS sekarang ini, sesungguhnya bukanlah perkara mudah, dengan persyaratan yang super ketat, perlakuan dan seleksi berbasis CAT yang harus melampaui angka 75-80 dari 100 soal yang ditawarkan. Di sana membutuhkan daya juang dan bekal keilmuan yang interdisipliner untuk menjawab berbagai soal yang disiapkan oleh Menpan dan RB ketika ujian seleksi. Keinginan untuk menaklukkan formasi adalah dambaan dan cita-cita para sarjana, magister dan doktor untuk merebut kesempatan menjadi ASN atau tenaga PPK pada instansi pemerintah.

Komitmen Kampus 

Sejarah adalah masa lalu, yang perlu dikenang agar kita tidak lupa diri, yakinlah saat ini berawal dari masa lalu yang penuh heroik dan diperjuangkan dengan penuh dinamika dan romantika. Sejarah akan menjadi spion yang berfungsi sebagai pedoman, dan cermin untuk melihat dan memastikan bahwa dibelakang dalam kondisi aman dan jauh dari mara bahaya.
Sebagai pengemudi profesional dipastikan teknik melihat spion itu seperti kedipan mata saja, menatap spion cukup 1 sampai 2 detik saja, jika menatap spion terlalu lama dapat berakibat fatal dan berbahaya bagi penumpang dan kendaraan. Tetapi sebagai supir kawakan disarankan durasi dan siklus memantau kaca spion setiap 5 sampai 8 detik, lalu kenapa kita terlalu mudah melupakan masa lalu yang telah mengantarkan kita pada comfort zone (zona nyaman) saat ini. Ternyata sangat penting mengawasi kondisi dan keadaan di belakang karena keselamatan penumpang ada ditangan dan mata supir, dan penumpang juga harus yakin dengan kemampuan supir, jangan ragukan kemahiran supir apalagi “supir medan”.

Sebagai insan akademika, diberi tugas untuk mengembangkan dan meningkat pelayanan kepada civitas akademika, terutama mahasiswa sebagai konstituen yang mempunyau kedaulatan untuk menghitam-putihkan kampus. Untuk memberi pelayanan prima kepada masyarakat akademis maka hendaknya pihak kampus secara kolektif dan kolegial, perlu berpikir ke arah perbaikan mutu pendidikan dan distribusi alumni. 
Pertama; jemput dukungan gubernur, gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman sudah membuka pintu dengan kesediaan beliau hadir secara langsung dan menyampaikan orasi ilmiah dalam rapat senat terbuka dalam rangka wisuda sarjana ke 11 tanggal 28 November 2017 di Banka City Hotel. Dalam kesempatan itu, gubernur sangat mendukung penyelenggaraan pendidikan di kampus kita, gubernur juga memberikan beasiswa kepada lulusan berprestasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa dari gubernur. Tidak hanya itu, Erzaldi Rosman juga menjanjikan akan membangun sarana ibadah di kampus hijau IAIN SAS Bangka Belitung, begitu besar dukungan pemerintah kepada kita, sekarang tugas kampus silakan jemput dan lengkapi semua dokumen yang dibutuhkan dengan menjalin komunikasi verbal dan non verbal.
Kedua, Rancang komitmen pemkab/pemkot, Jika gubernur sudah memulai, maka yakinlah pemerintah kabupaten/kota akan ikut berkomitmen untuk membantu kampus kita. Kita harus coba jalin kerja sama dan ajak  pemerintah kabupaten/kota  untuk membangun gedung pertemuan, ruang kelas, ruang sidang, laboratorium, ruang dosen dll. Nanti bantuan dari dari kabupaten Bangka dinamakan  dengan “aula sepintu sedulang” , Bangka Barat “ruang sidang sejiran setason” dan seterusnya. Jika misi ini dapat diwujudkan, maka yakinlah alumni IAIN SAS Bangka Belitung dapat berdiri tegak sejajar dengan alumni perguruan tinggi umum lainnya dan kasus ditolak berkas CPNS alumni TBI dan PIAUD akan menjadi catatan sejarah, sejurus dengan adanya pengakuan eksistensi dari pemerintah setempat.

Ketiga, perkuat jaringan, kampus perlu memperkuat jaringan dan relasi dengan instansi pemerintah terutama lembaga teknis dilevel dinas, badan dan kantor  agar kerjasama dapat ditindaklanjut secara secara operasional. Sambangi dan jalin kerjasama dengan BUMN, BUMD, perbankan, dan pelaku bisnis lainnya, agar memudahkan mahasiswa untuk PKL/mangang dan serapan alumni. Hal ini, perlu terus disosialisasikan agar dunia usaha seperti perbankan, perhotelan dan pariwisata, asuransi, mall dapat secara sinergis menumbuhkan budaya kemitraan dengan komitmen saling menguntungkan.
Keempat, Jaga integritas, kampus perlu menjaga integritas dihadapay publik, menjaga citra dan kepercayaan masyarakat perlu terus dirajut. Hal ini penting untuk menjadi daya tarik peminatan tamatan SMA sederajat untuk bersedia masuk dan kuliah di IAIN SAS Bangka Belitung. Pihak kampus dapat menjamin kenyamanan dan konstribusi kepada masyarakat di sekitar kampus, agar masyarakat sekitar merasa memiliki terhadap kampus.
Kelima, menjaga tradisi akademik, setiap dosen perlu terus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar-mengajar, peningkatan penelitian dan pengabdian yang dapat bermanfaat secara langsung kepada masyarakat. Hal ini perlu ditradisikan sebagai jati diri dosen sebagai insan intelektual, menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan tradisi saling menghargai baik di kampus maupun di masyarakat.
Keenam, bebaskan kampus dari intrik politik, meskipun terasa agak bombastis, namun hal ini perlu dijadikan pertimbangan agar sivitas akademika terasa lebih steril dan stabil dalam menjalankan rutinitasnya. Independensi kampus dan kebebasan akademik perlu ditunjukkan, agar wibawa dan demokrasi intelektual dapat terbagun dengan ramah, sehat dengan mengedepankan tradisi ilmiah. 
       Kita selalu dan do believe dengan kampus IAIN SAS Bangka Belitung , dalam membangun tradisi intelektual, semangat kreativitas, penguatan ilmiah dan penyediaan sumber daya manusia. Selamat hari jadi ke 14 IAIN SAS Bangka Belitung, kami civitas akademika dan alumni akan selalu hadir untuk menjaga mu, lekas dewasa karena baktimu ditunggu. waallahu’aklam bissawaf.



1 komentar: