Senin, 13 Juli 2015

STKIP AL-WASHLIYAH BUKA PUASA BERSAMA PERANGKAT GAMPONG


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Al Washliyah Banda Aceh, menggelar buka puasa bersama dengan keluarga besar Al Washliyah dan warga masyarakat Dusun Lamara, Gampong Rukoh sebagai warga tetangga kampus. Minggu (12/7), di Kampus Al Washliyah Lamara-Rukoh, Darussalam.
Ketua STKIP Al Washliyah, Dr. H. A. Mufakhir Muhammad, MA menyebutkan, buka puasa bersama sudah mentradisi dikalangan Al Washliyah, tidak hanya itu, pertemuan ini juga dijadikan sebagai wahana silaturrahim sesama warga Al Washliyah, kita mengundang pimpinan kampus tetangga, Dosen, Mahasiswa, Geusyik Rokoh, tokoh masyarakat, kepala dusun, dan warga masyarakat di sekitar kampus.
“Buka puasa, menjadi tradisi dikalangan Al Washliyah sebagai wahana silaturrahim, semua pihak kita undang termasuk perangkat gampong dan Warga Lamara-Rukoh diseputaran kampus kita. Kita berharap, warga sekitar menjadi mitra kita dalam memajukan dan mengembangkan kampus” sebut A. Mufakhir Muhammad (12/7) seperti tertulis dalam realise yang diterima redaksi kami.
Mufakhir menambahkan, bahwa kampus Al Washliyah sudah mulai berbenar diri dengan terus berupaya memberi pelayanan yang baik kepada mahasiswa termasuk menyediakan ruang kuliah yang cukup dan fasilitas belajar-mengajar yang memadai.
“Alhamdulillah, atas dukungan keluarga besar Al Washliyah dan civitas akademika, gedung ini sudah selesai dibangun dan akan dipergunakan untuk ruang kuliah dan perpustakaan, semoga kekurangan lokal dapat teratasi dan nantinya mahasiswa akan lebih betah di perpustakaan” sebut Mufakhir penuh harap.
Nasehat Ramadhan disampaikan oleh Tgk. H. Nurchalis Muchtar, Lc., MA, beliau mengajak warga Al Washliyah untuk senantiasa menjaga silaturrahmi dan terus meningkatkan ibadah selama bulan ramadhan. Al Washliyah sebagai organisasi yang berbasis Islam dan bermazhab Syafi’iah perlu selalu hadir ditengah-tengah masyarakat dalam rangka memberi pencerahan dan pendidikan keagamaan.
“secara harfiah Al Washliyah berarti sebagai penyambung, maka sebagai kader Al Washliyah perlu hadir untuk menjembatani berbagai perselisihan yang muncul di masyarakat, jangan malah diam, dan itu jadi beban kita semua” tegas Tgk. H. Nurchalis dengan nada serius.
Nurchalis juga mengisahkan pada peristiwa hijrah terdapat banyak pelajar, hijrah yang mempertemukan kaum muhajirin (Mekkah) dan kaum Anshor (Madinah). Kaum Ansor sebagai ahlul ba’it menyambut dan menerima kaum muhjirin sebagai tamu dengan baik,  padahal mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Karena agama, persaudaraan mereka sangat dekat dan akrab sehingga apasaja yang dibutuhkan oleh oleh kaum Muhajirin diusahakan dan upayakan oleh kaum Anshor.
“Kedekatan dan kebersahajaan kaum Anshor belum ada bandingnya, sampai-sampai istrinya ditawarkan kepada kaum Muhajirin dan itu tercatat dalam sejarah” papar Nurchalis yang juga ketua program studi Pendidikan Bahasa Arab pada STKIP setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar