Minggu, 14 April 2013

MAULID AKBAR WISMA FOBA, SANTUNI ANAK YATIM



 

 Pengurus Wisma FOBA Jakarta, memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad Saw. 1434 H. Kegiatan rutin ini dipusatkan diperkarangan Asrama FOBA (13/4/ 2013) menghadirkan penceramah Drs. Tgk. H. Sri Darmawan dari Aceh Besar. Maulid kali ini, panitia juga menyantuni 30-an anak yatim yang ada dilingkungan asrama FOBA  Kelurahan Setia Budi, Jakarta Pusat.
Ketua panitia Muntasir dalam laporanya menyebutkan panitia sudah menyiapkan kegiatan ini sejak sebulan lalu, dan menyebarkan 500 undangan untuk tokoh-tokoh dan para ketua organisasi paguyuban Masyarakat Aceh yang ada di Jakarta. Semua pihak kita undang agar dapat berkonstribusi memajukan penghuni foba. Maulid yang dimulai pada pukul 09.52 WIB mengusung tema “Merajut silaturrahim mengapai khilafah kerasulan” juga dihadiri oleh sesepuh Masyarakat Aceh, Nampak hadir mantan menteri BUMN Mustafa Abubakar, Jamil Hasan, Ibrahim Hasyem, Ketua tim Surya Darma, mantan ketua TIM Safli Didoh.
Sementara itu Ketua FOBA Mawardi Nur dalam sambutannya menyebutkan pelaksanaan mauled ini penuh makna, paling tidak  ini menjadi wahana silaturrahmi bagi mahasiswa asal Aceh yang sedang belajar di Jakarta. Untuk hendaknya Pemerintah Aceh perlu memberi  perhatian dan dukungan yang optimal untuk perawatan asrama FOBA yang mulai memperihatinkan.
Dalam kesempatan yang sama ketua PP Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta, Surya Darma menegaskan bahwa WISMA FOBA sangat bersejarah mungkin sudah 60 tahun berkonstribusi dalam menjaga kekompakan dan eksistensi masyarakat Aceh di Jakarta, semua ini menjadi bukti bahwa alumni WISMA FOBA memiliki kader yang kuat dan mampu menggerakkan pengurus TIM dalam mewujudkan kebersahajaan Masyarakat Aceh di Jakarta. Ia juga menambahkan FOBA menjadi barometer sebagai simpul Aceh di Ibu Kota Jakarta, untuk menjaga nama baik Aceh di Jakarta.
Sementara itu Mustafa Abubakar selaku sesepuh Masyakat Aceh di Jakarta menjelaskan bahwa keteladan rasul sebagai cermin dan teladan yang berakhlak mulia, memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu walau ke Cina dan meminta ummatnya agar menutut ilmu dari lahir sampai liang lahat. Sebagai salah seorang penghuni asrama, Mustafa menceritakan bahwa kehidupan di asrama sangat bemakna dan mewarnai kehidupannya, kenyaman dapat membentuk disiplin, jiwa social dan kepribadian yang mencitrakan. FOBA adalah warisan para endatu, Abu Daud Bereu’eh sangat visioner dalam berupaya mencerdaskan anak Aceh.
Pencamah kondang Tgk. Sri Darmawan memaparkan banyak hal tentang keteladanan Nabi Muhammad Saw. seperti disebutkan oleh Syeik Nawawi Al Bantani bahwa memperingati maulid salah satu sarana mendekatkan diri kepada  Allah. Rasul sebagai teladan dalam kepemimpinan, untuk menjadi pemimpin harus belajar dengan tekun dan Imam Syafi'I menyebutkan ada 6 syarat untuk menjadi orang yang terpelajar yaitu cerdik dan lincah, perlu diulang kaji, daya juang yang kuat dan tidak cepat puas, berambisi untuk menjadi yang terbaik selalu berusaha dan kompetitif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar