Sabtu, 31 Agustus 2013

IMPAS Perkuat Sistem dan Jaringan




Pengurus Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh-Jakarta menyelenggarakan Halal Bil Halal dan diskusi  bulanan yang mengambil tema "Menggali Potensi IMPAS 2013-2015" dengan menghadirkan pembicara Azwir Nazar, M. Si, alumni Magister Komunikasi Politik UI, Yunizar. ZA, M. Si, alumni Magister Resolusi Konflik UGM,  Drs. M. Akbari, MA dan Ibnu Abbas, MA keduanya alumni kebijakan dan Administrasi Pendidikan FISIP UI Jakarta.
Diskusi rutin bulanan IMPAS (31/8) bertempat  di Ruang Rapat PP-Taman Iskandar Muda (TIM) Wisma Foba-Jakarta, diikuti oleh pengurus IMPAS, mahasiswa pascasarjana Aceh di Jabotabek, organisasi otonom Aceh di Jakarta, tokoh muda, intelektual, wartawan dan mahasiswa FOBA.
Dalam kesempatan itu salah seorang pembicara Azwir Nazar menuturkan banyak hal yang mungkin dan dapat dilakukan dengan kapasitas dan kompetensi pengurus IMPAS, paling tidak perkuat budaya menulis, isi ruang kekosongan intelektual untuk Masyarakat Aceh. "Ada ruang kosong intelektual yang harus diisi di Aceh" ungkap Azwir Nazar. 
Menurut jebolan Komunikasi Politik UI ini, mahasiswa dan kaum intelektual perlu berkontribusi positif terhadap perkembangan dan pembangunan Aceh. Termasuk mengawal dan mendorong kebijakan yang menyentuh langsung kepentingan rakyat. “Memilih diam tidak akan menyelesaikan apa-apa. Lebih baik berbuat sesuai bidang dan disiplin ilmu masing-masing. Ada istilahnya lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk dalam kegelapan.” Pintanya
Azwir juga mengajak seluruh elemen intelektual dan mahasiswa master/doktoral di Jakarta untuk tidak terkotak-kotak dalam perbedaan dan bersatu untuk kepentingan Aceh yang lebih baik. "Sekali lagi, karena kita banyak "warna". Terlalu melelahkan bila membincang perbedaan. Mari kita 'pelukkan' saja persamaan dan mimpi untuk Aceh yang kita cintai bersama" tulis kandidat Doktor itu. Ada ruang kosong intelektual yang harus diisi di Aceh" ungkap Azwir Nazar. 
Sementara itu pembicara lain Yunidar. ZA,  M. Si,  secara detil lebih menyorot tentang perjalanan panjang aktivis mahasiswa Aceh dan konflik di masa lalu. Menurut alumni Jeumala Amal ini teman-teman IMPAS harus menjaga dan menambah jaringan intelektual di Aceh maupun nasional. 
Sementara  itu M. Akbari dan Ibnu Abbas mewakili wisudawan Pascasarjana yang diwisuda hari ini (31/8) menyarankan perlunya perencanaan yang matang dan strategis untuk memperkuat etika dan estetika dalam berorganisasi. Disamping, perlunya semangat dalam meraih cita-cita, suka cita sudah menjadi dinamika yang melahirkan sebuah harmoni. "Generasi Aceh harus sekolah yang tinggi dan jangan menyerah" ungkap Akbari yang juga didukung oleh Ibnu Abbas.
Semetara itu Ketua Umum IMPAS Yusra Jamali menyebutkan semua saran dan usul yang berkembang dalam diskusi telah dicatat dan akan ditampung untuk dicarikan solusi yang solutuf dengan dibentuk tim perumus penyususnan program kerja IMPAS tahun 2013. Diskusi yang dipimpin oleh sekjen IMPAS Muntasir, membuka kesempatan diskusi yang sebagian besar penanya mengusulkan agar IMPAS dapat berkarya lebih nyata dengan memperhatikan kebutuhan pengurus dengan terus melakukan terebosan untuk kejayaan IMPAS. 
Dari hasil diskusi tersebut melahirkan rekomendasi  sebagai berikut ;

1. IMPAS perlu memperkuat sistem dan jaringan dengan menjaga dan menjalin serta menghimpun SDM yang ada untuk mengisi kekosongan di tingkat internal IMPAS dan lembaga lain.
2.  IMPAS secara melembaga harus responsif dan partisipatif terhadap beban dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh pengurus.
3. Pengurus IMPAS perlu dekat dengan media massa dan memberi tanggapan secara keilmuan masing tetang isu yang sedang berkembang.
4.  IMPAS perlu memberi advokasi kepada pengurus dan pihak lain tentang etika dan moral sebagai bagian dari tanggung jawab IMPAS dalam meningkatkan potensi personal pengurus IMPAS.
5.  Tantangan dan rintangan mesti ada, namun pengurus IMPAS harus sinergis, komunikatif dan apresiatif terhadap dinamika yang sedang terjadi.
6.  MPAS harus mampu memberi kontribusi positif terhadap berbagai perubahan terutama terkait dengan dukungan pemerintah Aceh dan stakeholders lainnya.

Demikianlah rekomendasi ini diperbuat sebagai hasil diskusi IMPAS, semoga bermanfaat adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar