Pengurus Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh-Jakarta menyelenggarakan Halal Bil Halal dan diskusi bulanan yang mengambil tema "Menggali Potensi IMPAS 2013-2015" dengan menghadirkan pembicara Azwir Nazar, M. Si, alumni Magister Komunikasi Politik UI, Yunizar. ZA, M. Si, alumni Magister Resolusi Konflik UGM, Drs. M. Akbari, MA dan Ibnu Abbas, MA keduanya alumni kebijakan dan Administrasi Pendidikan FISIP UI Jakarta.
Diskusi
rutin bulanan IMPAS (31/8) bertempat di Ruang Rapat PP-Taman Iskandar
Muda (TIM) Wisma Foba-Jakarta, diikuti oleh pengurus IMPAS, mahasiswa
pascasarjana Aceh di Jabotabek, organisasi otonom Aceh di Jakarta, tokoh muda,
intelektual, wartawan dan mahasiswa FOBA.
Dalam
kesempatan itu salah seorang pembicara Azwir Nazar menuturkan banyak hal yang
mungkin dan dapat dilakukan dengan kapasitas dan kompetensi pengurus IMPAS,
paling tidak perkuat budaya menulis, isi ruang kekosongan intelektual untuk
Masyarakat Aceh. "Ada ruang kosong intelektual yang harus diisi di
Aceh" ungkap Azwir Nazar.
Menurut jebolan Komunikasi Politik UI ini,
mahasiswa dan kaum intelektual perlu berkontribusi positif terhadap
perkembangan dan pembangunan Aceh. Termasuk mengawal dan mendorong kebijakan
yang menyentuh langsung kepentingan rakyat. “Memilih diam tidak akan
menyelesaikan apa-apa. Lebih baik berbuat sesuai bidang dan disiplin ilmu
masing-masing. Ada istilahnya lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk
dalam kegelapan.” Pintanya
Azwir juga
mengajak seluruh elemen intelektual dan mahasiswa master/doktoral di Jakarta
untuk tidak terkotak-kotak dalam perbedaan dan bersatu untuk kepentingan Aceh
yang lebih baik. "Sekali lagi, karena kita banyak "warna".
Terlalu melelahkan bila membincang perbedaan. Mari kita 'pelukkan' saja
persamaan dan mimpi untuk Aceh yang kita cintai bersama" tulis kandidat
Doktor itu. Ada ruang kosong intelektual yang harus diisi di Aceh" ungkap
Azwir Nazar.
Sementara
itu pembicara lain Yunidar. ZA, M. Si, secara detil lebih menyorot
tentang perjalanan panjang aktivis mahasiswa Aceh dan konflik di masa lalu.
Menurut alumni Jeumala Amal ini teman-teman IMPAS harus menjaga dan menambah
jaringan intelektual di Aceh maupun nasional.
Sementara itu M. Akbari dan
Ibnu Abbas mewakili wisudawan Pascasarjana yang diwisuda hari ini (31/8)
menyarankan perlunya perencanaan yang matang dan strategis untuk memperkuat
etika dan estetika dalam berorganisasi. Disamping, perlunya semangat dalam meraih
cita-cita, suka cita sudah menjadi dinamika yang melahirkan sebuah harmoni.
"Generasi Aceh harus sekolah yang tinggi dan jangan menyerah" ungkap
Akbari yang juga didukung oleh Ibnu Abbas.
Semetara itu
Ketua Umum IMPAS Yusra Jamali menyebutkan semua saran dan usul yang berkembang
dalam diskusi telah dicatat dan akan ditampung untuk dicarikan solusi yang
solutuf dengan dibentuk tim perumus penyususnan program kerja IMPAS tahun 2013.
Diskusi yang dipimpin oleh sekjen IMPAS Muntasir, membuka kesempatan diskusi
yang sebagian besar penanya mengusulkan agar IMPAS dapat berkarya lebih nyata
dengan memperhatikan kebutuhan pengurus dengan terus melakukan terebosan untuk
kejayaan IMPAS.
Dari hasil diskusi tersebut melahirkan rekomendasi
sebagai berikut ;
1. IMPAS perlu
memperkuat sistem dan jaringan dengan menjaga dan menjalin serta menghimpun SDM
yang ada untuk mengisi kekosongan di tingkat internal IMPAS dan lembaga lain.
2. IMPAS secara
melembaga harus responsif dan partisipatif terhadap beban dan permasalahan yang
sedang dihadapi oleh pengurus.
3. Pengurus
IMPAS perlu dekat dengan media massa dan memberi tanggapan secara keilmuan
masing tetang isu yang sedang berkembang.
4. IMPAS perlu
memberi advokasi kepada pengurus dan pihak lain tentang etika dan moral sebagai
bagian dari tanggung jawab IMPAS dalam meningkatkan potensi personal pengurus
IMPAS.
5. Tantangan
dan rintangan mesti ada, namun pengurus IMPAS harus sinergis, komunikatif dan
apresiatif terhadap dinamika yang sedang terjadi.
6. MPAS harus
mampu memberi kontribusi positif terhadap berbagai perubahan terutama terkait
dengan dukungan pemerintah Aceh dan stakeholders lainnya.
Demikianlah rekomendasi ini diperbuat sebagai
hasil diskusi IMPAS, semoga bermanfaat adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar