Pengurus Ikatan Mahasiswa
Pascasarjana (IMPAS) Aceh Jakarta, berkesempatan melakukan audiensi dengan Wakil
Ketua MPR RI, Ahmad Farhan Hamid, (Sabtu, 30/8) pertemuan dipusatkan di Ruang
Kerja Pimpinan Lantai 9 Gedung Nusantara III. Dalam kesempatan itu, Farhan Hamid
meminta kepada teman-teman pengurus IMPAS yang notabonenya sebagai kaum
intelektual tingkat magister dan doctoral, untuk dapat berpikir positif atas
semua yang sedang terjadi di Aceh.
Tidak hanya itu, pengurus IMPAS perlu
berusaha memberi pemahaman yang strategis dan dinamis kepada warga dan
masyarakat Aceh, jangan biarkan orang Aceh terlena dengan kemasygulan sejarah
dan dialektika historis. Bila hanya berpaku pada hal yang statis, maka kemajuan
dan globalisasi di Aceh akan terkendala. Padahal, dengan potensi yang dimiliki
oleh Aceh sekarang ini seperti, lahan yang luas, hutan yang rimbun, laut yang
luas, hasil alam yang melimpah, dan yang lainnya. Maka seharusnya potensi itu
perlu dioptimalkan oleh teman-teman IMPAS untuk memberi saran, pendapat dan
rekomendasi bagi dinas terkait agar kekosongan dan kegamangan yang selama ini
terjadi, perlu segera dicarikan solusi dan IMPAS berkompeten untuk itu. Pinta
Farhan Hamid
Farhan juga menyebutkan bahwa, dengan
dana yang banyak mengalir ke Aceh, belum tentu dapat memakmurkan orang Aceh,
karena kemakmuran itu hanya dapat diraih dengan kerja keras dan mengoptimalkan
potensi diri. Jangan terlalu berharap pada pemerintah, karena kemampuan
pemerintah sangatlah terbatas. Oleh kerana itu, Farhan berharap dengan potensi sumber
daya yang dimiliki oleh IMPAS, maka upaya pengembangan dan advokasi untuk Aceh
akan segera terjalin. IMPAS dapat mengisi kedamaian Aceh yang sudah ada, dan
IMPAS juga harus mampu memberi kenyamanan dan menjadi pencerah bagi Masyarakat
Aceh atas dinamika yang terjadi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum
IMPAS Yusra Jamali mengemukan bahwa audiensi dilakukan pertama-tama untuk
silaturrahmi pasca Idul Fitri dan berniat untuk sharing dengan A. Farhan Hamid
selaku Wakil Ketua MPR RI yang berasal dari Aceh.Yusra mengemukan bahwa pasca
terpilih dirinya pada medio bulan Mei 2013 lalu, belum dapat berbuat banyak
untuk pengembangan IMPAS, selama ini hanya melakukan silaturrahmi dan kegiatan
rutin berupa ta’aruf dengan pengurus baru , buka puasa bersama dan diskusi-diskusi
terbatas dengan teman-teman.
Diskusi terbatas terkait dinamika
yang sedang terjadi di Aceh, dengan mengundang narasumber untuk mendiskusikan berbagai persoalan seperti
pendidikan, Hukum, Ekonomi, Sumber daya manusia, politik, lingkungan hidup dan
tema lain tentang kekinian di Aceh. Selanjutnya Yusra juga menambahkan,
kesempatan audiensi seperti ini sangat sulit dijadwalkan, namun kami merasa
terhormat dapat diterima oleh Pak Farhan disela-sela kesibukan beliau sebagai
salah seorang pimpinan MPR RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar