di depan Pesanggrahan Menumbing |
Tujuh sekawan, tersebutlah nama Soekarno, Mohd. Hatta, Pringgodigdo, Komodor Surya Darma, Assa'at, Ali Sastroamidjodjo dan Moch Roem. Sebagai pejuang kemerdekaan, semangat patriotisme yang pantang menyerah, itu menjadi ancaman bagi pemerintah Belanda. Itulah salah satu ketakutan sehingga sejak tanggal 22 Desember 1948 sampai dengan 7 Juli 1949.
Ketujuh sekawan ini diasingkan di Bukit Menumbing, Kota Muntok,
Bangka sekarang masuk dalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengasingan para
pejuang RI di Munumbing dilakukan oleh Belanda dalam 3 gelombang, Soekeorno sendiri
berada pada gelombang terakhir setelah beliau diasingkan di Siantar dekat Danau
Toba, Sumatra Utara.
Menumbing,
begitu nama komplek vila yang letaknya pada ketinggian 445 di atas permukaan
laut (dpl), sekira 12,7 KM dari Kota Muntok. Suasana hutan perawan menjadi
pemandangan sepanjang jalan menuju bukit Menumbing lebih kurang 2,7 KM atau
sekira 7-10 menit perjalanan dengan kendaran roda empat dalam keadaan mendaki. Maka
sangat tepat bukit tersebut, pada masa pemerintahan Belanda tepatnya 1927-1930,
menjadi tempat peristirahatan para pegawai perusahaan timah Bank Tinwinning
Bedriff.
Ruang Kerja Bung Karno |
Bukit
Menumbing, oleh pemerintah Bangka Barat dijadikan wilayah cagar alam/cagar
budaya dan hutan lindung. Tidak dibenarkan memotong kayu dan mengolah lahan
jadi kebun. Untuk itu pemerintah setempat hanya membuka akses satu-stunya jalan
menuju bukit menumbing harus melewati pos satpam yang dijaga 24 jam.
Untuk bisa
naik ke atas, kita perlu melapor kepada pos pengamanan dengan memberikan
restribusi Rp.7000, kita langsung dikonekkan (dihubungkan) dengan pos yang ada
diatas bukit dan sekaligus memastikan bahwa tidak ada mobil yang sedang turun/dalam
perjalanan pulang.
Hellypad, pernah mendaratkan Megawati (anak Bung Karno) berada di lantai 4 dan terbuka. |
Kiki sebagai
salah seorang pramusaji menyebutkan, “kami harus hati-hati dalam melepas mobil
turun, karena jalan sempit, kalau terjadi papasan dua mobil maka akan sangat
berbahaya, dan dulu sering terjadi kecelakaan” jelas Kiki yang sudah 4 tahun
bekerja di persanggrahan
menumbing.
Pesanggrahan
Menumbing merupakan bangunan megah dan elite pada zamannya. Bangunan yang mulai
didirikan tahun 1929 ini awalnya ditempati para pejabat Banka Tin Winning
(BTW), perusahaan pertambangan timah Belanda.
Gedung ini
kemudian menjadi bagian dari ikon sejarah perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia, karena Belanda pernah menjadikannya sebagai tempat pengasingan bagi
para pemimpin RI.
Ada sebuah
kamar di Pesanggrahan Menumbing yang disebut sebagai tempat Soekarno dan Hatta
pernah tinggal. Dari pintu kamar, terdapat ruang berukuran sekitar 4x5 meter.
Di dinding tembok putih menghadap ke pintu kamar, terdapat meja dan kursi yang
semakin usang termakan usia. Kamar Bung Karno cukup sederhana, terdiri dari 2
kasur serta lemari dan kamar mandi.
Mobil Soekarno |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar