(Refleksi
Dies XIV IAIN SAS Bangka Belitung)
Hampir dapat dipastikan, sebagian besar anak melinial mesti ingat
pada hari lahirnya, hari bahagia yang selalu dinanti, kedatangannya menjadi kerinduan
disambut dengan gegap-gempita, penuh suka cita dan ada acara potong kue “tar”
sebagai pertanda bertambah umur satu tahun. Tradisi memperingati hari lahir sudah
menjadi tren dikalangan anak muda melinial, diumur ke 14 menjadi remaja yang
sedang duduk di bangku SMP. Masa-masa tersebut menjadi masa penuh rasa, mungkin
baru mengenal pasangan, mulai jatuh cinta, dan mencari jati diri sebagai remaja
tanggung dengan penuh ceria. Diusia ke 14 merupakan usia bahagia yang sedang
merajut benang menjadi tenun, meraih mimpi menjadi kenyataan, menjalin kasih
menjadi sayang, menjaga irama menuju kekompakan, menangkan pertarungan menuju winner.
Simbol-simbol, simpul-simpul dan atribut kebahagiaan yang terlihat
dengan adanya balon-balon terbang yang warna-warni, bak pelangi yang melengkung
di atas menara gading kampus kami tercinta. Persiapan untuk itu, ternyata belum
terlihat secara kasat mata, mungkin secara batiniah sudah dirancang dan akan menjadi
kejutan di hari bahagia. Namun sampai dengan hari H+3 (18 Oktober 2004-18
oktober 2018) aura kebahagiaan belum terpancar, mungkin masih bersembunyi dalam
relung hati yang sangat dalam sehingga sangat sulit diterka. Perayaan ulang
tahun secara akademik disebut dies natalis, karena pada hari itu segenap civitas
akademika mengekspresikan kebahagiaan atas keberhasilan kampus menggapai
cita-cita.
Visi dan Misi Kampus
Sederhana saja mimpi itu akan menjadi kenyataan jika kita mimpikan
ketika kita sedang terjaga, jika di kampus disebut visi. Visi dihadirkan untuk menjawab
kenapa, kenapa kampus ini perlu hadir di Bangka Belitung, secara ilmiah dijawab
untuk mendekatkan sarana pendidikan dengan masyarakat. Untuk mewujudkan mimpi
besar itu perlu disiapkan jawaban, jawaban dari pertanyaan bagaimana caranya,
dalam kaedah akademik disebut misi. Misi perlu dirumuskan dengan subjek yang
operasional misalnya menghasilakan, melahirkan, menciptakan, act, semua jalan
yang ditempuh akan menuju dan finish
dipuncak piramida sebagai menara gading keilmuan.
Secara filosofis visi dan misi diarahkan kepada calon alumni yang
disebut profil lulusan, lulusan dihadirkan untuk mampu menjawab berbagai
persoalan di masyarakat, karena pada diri sarjana melekat steriotipe sebagai insan intelektual yang siap mempraktekkan sejumlah
ilmu dan teori yang diterima di bangku kuliah. Ternyata, seorang sarjana, tidak
sekadar mampu menjawab bagaimana...., justru harus mampu menjawab pertanyaan
kenapa dan mengapa..., apabila mampu menjawab ketiga pertayaan tersebut maka ia
akan menjadi sarjana sebagai calon pemimpin sejati.
Lalu, bagaimana caranya membekali mahasiswa agar mereka dapat
menjawab pertanyaan bagaimana, kenapa dan mengapa ? Untuk mewujudkan keinginan
itu, bukanlah hal yang gampang, justru itu perlu keseriusan tenaga pengajar dan
ketekunan para mahasiswa dalam mengikuti proses pendidikan. Tenaga pengajar
yang profesional, kurikulum yang tepat, sarana belajar yang mumpuni, persaingan
mahasiswa yang kompetitif dan seterusnya, itu akan menjadi bagian terpenting
dalam membangun tradisi akademik di kampus.
Ternyata, kemegahan gedung belum dapat dijadikan sebagai simbol
“menara keunggulan intelektual” justru itu menjadi pertaruhan untuk menjawab
berbagai tantangan baik di internal kampus maupun di masyarakat luas. Letak
kampus yang strategis, anggaran yang cukup, mahasiswa yang membludak, ternyata
belum cukup untuk menyebutkan bahwa kampus itu elit dan alumninya bonafit.
Ketersediaan tenaga pengajar yang profesional dan materi ajar yang aktual
menjadi penting untuk menjawab kebutuhan pasar dan itu menjadi bekal bagi mahasiswa
kita untuk dapat bersaing secara sehat disetiap adaya peluang kerja.
Lowongan untuk jadi PNS sekarang ini, sesungguhnya bukanlah
perkara mudah, dengan persyaratan yang super ketat, perlakuan dan seleksi
berbasis CAT yang harus melampaui angka 75-80 dari 100 soal yang ditawarkan. Di
sana membutuhkan daya juang dan bekal keilmuan yang interdisipliner untuk
menjawab berbagai soal yang disiapkan oleh Menpan dan RB ketika ujian seleksi.
Keinginan untuk menaklukkan formasi adalah dambaan dan cita-cita para sarjana, magister
dan doktor untuk merebut kesempatan menjadi ASN atau tenaga PPK pada instansi
pemerintah.
Komitmen Kampus
Sejarah adalah masa lalu, yang perlu
dikenang agar kita tidak lupa diri, yakinlah saat ini berawal dari masa lalu
yang penuh heroik dan diperjuangkan dengan penuh dinamika dan romantika. Sejarah
akan menjadi spion yang berfungsi sebagai pedoman, dan cermin untuk melihat dan
memastikan bahwa dibelakang dalam kondisi aman dan jauh dari mara bahaya.
Sebagai pengemudi profesional dipastikan
teknik melihat spion itu seperti kedipan mata saja, menatap spion cukup 1
sampai 2 detik saja, jika menatap spion terlalu lama dapat berakibat fatal dan
berbahaya bagi penumpang dan kendaraan. Tetapi sebagai supir kawakan disarankan
durasi dan siklus memantau kaca spion setiap 5 sampai 8 detik, lalu kenapa kita
terlalu mudah melupakan masa lalu yang telah mengantarkan kita pada comfort
zone (zona nyaman) saat ini. Ternyata sangat penting mengawasi kondisi dan
keadaan di belakang karena keselamatan penumpang ada ditangan dan mata supir,
dan penumpang juga harus yakin dengan kemampuan supir, jangan ragukan kemahiran
supir apalagi “supir medan”.
Sebagai insan akademika, diberi
tugas untuk mengembangkan dan meningkat pelayanan kepada civitas akademika,
terutama mahasiswa sebagai konstituen yang mempunyau kedaulatan untuk menghitam-putihkan
kampus. Untuk memberi pelayanan prima kepada masyarakat akademis maka hendaknya
pihak kampus secara kolektif dan kolegial, perlu berpikir ke arah perbaikan
mutu pendidikan dan distribusi alumni.
Pertama;
jemput dukungan gubernur, gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman sudah membuka
pintu dengan kesediaan beliau hadir secara langsung dan menyampaikan orasi
ilmiah dalam rapat senat terbuka dalam rangka wisuda sarjana ke 11 tanggal 28
November 2017 di Banka City Hotel. Dalam kesempatan itu, gubernur sangat
mendukung penyelenggaraan pendidikan di kampus kita, gubernur juga memberikan
beasiswa kepada lulusan berprestasi untuk melanjutkan studi ke luar negeri
dengan beasiswa dari gubernur. Tidak hanya itu, Erzaldi Rosman juga menjanjikan
akan membangun sarana ibadah di kampus hijau IAIN SAS Bangka Belitung, begitu
besar dukungan pemerintah kepada kita, sekarang tugas kampus silakan jemput dan
lengkapi semua dokumen yang dibutuhkan dengan menjalin komunikasi verbal dan
non verbal.
Kedua,
Rancang komitmen pemkab/pemkot, Jika gubernur sudah memulai, maka yakinlah pemerintah
kabupaten/kota akan ikut berkomitmen untuk membantu kampus kita. Kita harus
coba jalin kerja sama dan ajak pemerintah
kabupaten/kota untuk membangun gedung
pertemuan, ruang kelas, ruang sidang, laboratorium, ruang dosen dll. Nanti bantuan
dari dari kabupaten Bangka dinamakan dengan “aula sepintu sedulang” , Bangka Barat “ruang
sidang sejiran setason” dan seterusnya. Jika misi ini dapat diwujudkan, maka yakinlah
alumni IAIN SAS Bangka Belitung dapat berdiri tegak sejajar dengan alumni
perguruan tinggi umum lainnya dan kasus ditolak berkas CPNS alumni TBI dan
PIAUD akan menjadi catatan sejarah, sejurus dengan adanya pengakuan eksistensi
dari pemerintah setempat.
Ketiga,
perkuat jaringan, kampus perlu memperkuat jaringan dan relasi dengan instansi pemerintah
terutama lembaga teknis dilevel dinas, badan dan kantor agar kerjasama dapat ditindaklanjut secara secara
operasional. Sambangi dan jalin kerjasama dengan BUMN, BUMD, perbankan, dan pelaku
bisnis lainnya, agar memudahkan mahasiswa untuk PKL/mangang dan serapan alumni.
Hal ini, perlu terus disosialisasikan agar dunia usaha seperti perbankan,
perhotelan dan pariwisata, asuransi, mall dapat secara sinergis menumbuhkan
budaya kemitraan dengan komitmen saling menguntungkan.
Keempat,
Jaga integritas, kampus perlu menjaga integritas dihadapay publik, menjaga
citra dan kepercayaan masyarakat perlu terus dirajut. Hal ini penting untuk menjadi
daya tarik peminatan tamatan SMA sederajat untuk bersedia masuk dan kuliah di IAIN
SAS Bangka Belitung. Pihak kampus dapat menjamin kenyamanan dan konstribusi
kepada masyarakat di sekitar kampus, agar masyarakat sekitar merasa memiliki
terhadap kampus.
Kelima, menjaga tradisi akademik, setiap dosen perlu terus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar-mengajar, peningkatan penelitian dan pengabdian yang dapat bermanfaat secara langsung kepada masyarakat. Hal ini perlu ditradisikan sebagai jati diri dosen sebagai insan intelektual, menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan tradisi saling menghargai baik di kampus maupun di masyarakat.
Kelima, menjaga tradisi akademik, setiap dosen perlu terus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar-mengajar, peningkatan penelitian dan pengabdian yang dapat bermanfaat secara langsung kepada masyarakat. Hal ini perlu ditradisikan sebagai jati diri dosen sebagai insan intelektual, menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan tradisi saling menghargai baik di kampus maupun di masyarakat.
Keenam,
bebaskan kampus dari intrik politik, meskipun terasa agak bombastis, namun hal
ini perlu dijadikan pertimbangan agar sivitas akademika terasa lebih steril dan
stabil dalam menjalankan rutinitasnya. Independensi kampus dan kebebasan akademik
perlu ditunjukkan, agar wibawa dan demokrasi intelektual dapat terbagun dengan
ramah, sehat dengan mengedepankan tradisi ilmiah.
Kita selalu dan do believe dengan kampus IAIN SAS Bangka Belitung , dalam membangun tradisi intelektual, semangat kreativitas, penguatan ilmiah dan penyediaan sumber daya manusia. Selamat hari jadi ke 14 IAIN SAS Bangka Belitung, kami civitas akademika dan alumni akan selalu hadir untuk menjaga mu, lekas dewasa karena baktimu ditunggu. waallahu’aklam bissawaf.
Kita selalu dan do believe dengan kampus IAIN SAS Bangka Belitung , dalam membangun tradisi intelektual, semangat kreativitas, penguatan ilmiah dan penyediaan sumber daya manusia. Selamat hari jadi ke 14 IAIN SAS Bangka Belitung, kami civitas akademika dan alumni akan selalu hadir untuk menjaga mu, lekas dewasa karena baktimu ditunggu. waallahu’aklam bissawaf.
silakan diberi pendapat
BalasHapus